giatnya mencari pekerjaan agar supaya lebih waspada. saya adalah
seorang Oiler di sebuah kapal kargo jalur Jakarta Belitung dengan
gaji standar sunda kelapa.
pada awal bulan oktober 2006 saya menemukan iklan di sebuah tembok
pinggir jalan di daerah pelabuhan sunda kelapa, jakarta utara. disana
ada tertulis tentang kapal ROYAL CARRIBEAN yang sedang mencari crew
dan kertas itu ditandatangani Richard D Fain. kemudian saya
menghubungi nomor yang tercantum disana, kemudian karena sudah sangat
optimis, saya termakan dengan rayuan orang yang bernama HENDRA
BASTIAN di nomor 085213438007, saya disarankan mengirim email ke
alamat royalcaribbeancrews
email sementara buat perekrutan. Tidak sampai 2 hari tepatnya tanggal
6 oktober saya di hubungi melalui telp kalau permohonan saya
dipertimbangkan, agar segera bersiap-siap jika dipanggil nanti.
esoknya saya diminta datang kekantor di Wisma Tugu jln. Wahid Hasyim
lt.7 dengan membawa CV, fotokopi Sertifikat, Seaman Book, & Passport.
saya kesana sedikit terburu buru,karena harus ke tangerang dulu
ngambil passport,tidak kepikiran buat makan, tidak peduli badan masih
lelah cuma tidur 3jam sehabis tugas jaga di kapal, begitu sampai
halte busway sarinah jam 4 sore saya dijemput HENDRA BASTIAN langsung
dibawa ke kantor KPI di Jln Cikini,tanpa masuk ke kantornya dulu. ini
saya baru pertama kali ke kantor pusat KPI sebelumnya hanya dengar
saja. katanya setiap ABK yg mau keluar negeri harus melalui KPI, dia
memberikan saya kartu namanya yang beralamat di Miami florida, juga
semacam buku tebal yg semuanya tentang kapal kapal diperusahaan Royal
carribean beserta fasilitasnya, dia juga memperlihatkan berkas berkas
lamaran lainnya ada sekitar puluhan dokumen. setelah isi formulir
akhirnya saya terlanjur sudah percaya pada si HENDRA BASTIAN ini,
dokumen saya serahkan plus Passport. dia berkata kalau besok dia
sudah akan berada di Bali oleh karena pengurusan crew ini secepatnya.
besoknya saya dikabari telah pasti ikut ke Bali buat latihan semacam
diklat kilat. besoknya saya diminta ngeprint email yang saya terima
sebanyak 2 lembar sebagai tanda bukti saat saya diminta hadir di
kantor nanti. waktu itu saya masih sibuk ngantri di warnet, HP saya
terus menerus bunyi, ada SMS, ada panggilan langsung seakan akan
keadaan sudah sangat gawat. saya dibuat panik oleh si HENDRA BASTIAN
ini. saat hasil print sudah hampir jadi, saat itu jam 2 siang, dia
meminta agar segera menyiapkan uang Rp500.000 buat keperluan
kelancaran administrasi di Bali. dia meminta jam 3 batas waktu
terakhir. saya panik, takut kehilangan peluang emas ini, saat itu
logika pun jadi samar,padahal banyak celah untuk menggagalkannya.
waktu sangat sempit, saya bingung, tidak ada waktu lagi berpikir,
tiba tiba ada sms masuk, ternyata no rekening atas nama HENDRA
BASTIAN di Bank Mandiri Cabang Pluit no. 1150004644342. dana sebesar
2,5 jt yg dulu minta dipersiapkan si HENDRA BASTIAN sudah
dipersiapkan kakak saya di sumatera, melalui HP saya meyakinkan
keluarga saya. Uang akhirnya terkirim tepat beberapa menit sebelum
batas waktu. saya lega, tinggal menunggu panggilan ke kantor di wisma
tugu. sebelumnya saya sudah cek melalui internet memang royal
carribean punya agen hampir di setiap negara, termasuk indonesia
dengan alamat lengkap di wisma tugu itu, sesuai dengan yg siberikan
si HENDRA BASTIAN itu. hasil print udah jelas nama saya tercantum.
sudah hampir seminggu kepala saya dipenuhi bayangan kesuksesan, bisa
membantu semua keluarga yg membutuhkan, bekerja di luar negeri adalah
mimpi sejak masih SD. sayabisa belajar banyak disana nanti. besok
siangnya saya dihubungi lagi meminta dana 1 jt untuk urusan Visa ke
kedubes canada oleh si HENDRA BASTIAN itu. saya mulai sadar, kok dia
minta terus? saya coba cari nomor telepon kantor PT MULTI ANUGERAH,
setelah ketemu saya coba hubungi ke kantornya, tenyata dari seberang
mengatakan tidak ada karyawan disana yang bernama si HENDRA BASTIAN
itu. saya langsung lemas,telambat memang tapi belum habis riwayat
saya. bagaimana saya menjelaskan ini kepada keluarga? akhirnya saya
berbohong, saya bilang kalau gagal saat tes bahasa inggris. si HENDRA
BASTIAN masih coba menghubungi terus mempertanyakan kepastian dana
saya. dia masih berusaha membuat waktu seakan akan sangat sempit,
tapi saya sudah tau dan bilang ga bisa ikut, minta dokumen saya
kembali. oke, dia bilang nanti dikirim ke alamat kakak saya di
tangerang. hampir seminggu kemudian saya tanya kakak saya dokumen itu
belum dikirim. saya komunikasi melalui sms, juga saya bilang kalau
saya tau dia bukan karyawan PT MULTI, ternyata dia mau memeras, minta
tebusan 200.000 buat dokumen saya, bagaimana saya bisa bayar dengan
uang segitu, gaji saya saja + uang trip ga banyak, trip ini saja saya
ga ikut ke belitung karena hal ini. dan kalaupun saya punya uang
segitu lebih baik kuberikan ke orang cacat yang tidak bisa bekerja
dari pada ke seorang penipu. memang semua keluarga saya sedih
mendengar saya gagal tes, tapi pasti lebih sedih lagi kalau aku
ceritakan yg sebenarnya pada keluarga dan teman teman di kapal. ada
teman saya di darat mengatakan supaya dia di jebak saja, mungkin
banyak lagi korbannya nanti. tapi terlanjur saya sudah tidak
bersemangat lagi teringat hal itu. biarlah uang itu buat THR si
HENDRA BASTIAN itu, dan jalan hidupnya akan lebih baik lagi kalau dia
berhenti memeras orang susah. ini pertama kali saya dikerjai, kalau
diantara teman teman menemukan atau ditawari lowongan pekerjaan,
berhati hatilah, jangan langsung tergiur, coba selidiki lagi, kali
aja itu penipu, atau barangkali memang anda sedang beruntung...
balasan
Salam buat yang mengalami kejadian mengenaskan ini,
Saya sungguh sedih membaca kisah anda, mengingat saya juga adalah pelaut, namun sekarang saya mengabdi di darat (masih nerkaitan dengan kepelautan).
Pelaut Indonesia harus segera berbenah diri menghadapi segala resiko profesi kalau ingin bersaing dengan pelaut negara asing. Kita harus berbekal pengetahuan dan pengalaman yang cukup sebelum benar-benar merasakan asinnya air laut.
Pengetahuan saja tidaklah cukup untuk mengklaim diri sebagai pelaut profesional, karena pengetahuan hanya di dapat dari sekolah, dan sekolah belum tentu memberikan pengetahuan yang cukup kepada siswanya. Bukankah guru hanya bisa memberikan sebagian ilmunya, dan sisanya siswa harus menggalinya dari kehidupan sehari-hari? dalam hal ini tentunya pelaut harus mengumpulkan pengalaman dari kehidupan di atas kapal sesuai dengan jabatannya.
Tidak mungkin sebuah perusahaan dengan mudahnya menerima pelaut untuk dipekerjakan di atas kapal mereka tanpa dilengkapi pengetahuan yang memadai (dibuktikan dengan ijasah dan sertifikat) dan pengalaman (catatan masa berlayar), kalau ada oknum yang mengaku bisa membantu anda mendapatkan kapal bagus dengan gaji bagus tanpa kedua hal tersebut, maka anda harus mulai curiga.
Pengetahuan tidak hanya meliputi pengetahuan praktis seperti halnya bagaimana menavigasikan kapal, atau bagaimana mengecat dinding kapal, atau bagaimana memegang kemudi, namun juga harus didukung pengetahuan yang lain seperti peraturan tentang kepelautan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku baik di skala nasional maupun secara internasional, sehingga kita tidak mudah terbujuk oleh rayuan oknum-oknum yang hanya ingin mendapatkan keuntungan dari pelaut.
Kembali ke kisah saudara, saya sangat menghargai itikad baik anda berbagi dengan rekan pelaut yang lain di forum ini, dan semoga ada hikmah untuk kehidupan anda di kemudian hari. Bagi HENDRA BASTIAN dan HENDRA yang lain, sebaiknya juga mulai sadar bahwa tindakan seperti itu tidak lebih dari sebuah penipuan yang hina.
Kenapa Philipina bisa menguasai pasar pelaut di dunia, sedangkan kemampuan mereka tidak jauh di atas kita? menurut survey terakhir BIMCO desember 2005, Philipina menguasai sekitar 30 % pangsa pasar pelaut dan secara kuantitas mereka lk. 6 kali lipat total keseluruhan pelautnya dibanding kita. Belakangan bahkan negara-negara yang tergabung dalam OECD seperti beberapa negara eropa dan Jepang bahkan mulai mengalihkan jabatan senior di kapal seperti kapten dan KKM kepada negara pemasok pelaut, terutama Philipine, kenapa Indonesia tidak di perhitungkan?
Sungguh kenyataan yang memilukan, kebanyakan dari kita baik pelaut, perusahaan, KPI dan bahkan para broker memilih jalan pintas untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri tanpa berpikir lebih jauh bagaimana kelanjutan dunia kepelautan Indonesia di masa datang.
Kapan semua pihak terkait itu (stakeholders) bisa duduk bersama merumuskan langkah-langkah yang harus di ambil untuk kembali mengangkat pamor pelaut Indonesia?
semoga jawabnya tidak berada di tangan 'rumput yang bergoyang'
Salam,
Dikutip dari milis pelaut yahoogroup
Dikutip dari milis pelaut yahoogroup
No comments:
Post a Comment
Sila